SIGI - Menindaklanjuti informasi terkait berita penculikan anak yang terjadi di dusun Lonja Desa Sibowi Kecamatan Sigi Tanambulava Kabupaten Sigi.
Menanggapi informasi tersebut, Kapolres Sigi AKBP Reja A Simanjuntak S.H,S.IK,M.H, melalui Kasie Humas Polres Sigi, AKP Feryanto membenarkan bahwa memang ada informasi terkait ditemukannya seorang anak laki-laki inisial Lk. NM umur 12 tahun pada tanggal 17 Januari 2023 sekitar pukul 21.00 wita.
Namun informasi tersebut belum bisa dikategorikan sebagai kasus penculikan anak. Sebab tidak ada bukti baik berupa foto maupun vidio yang bisa menjadi dasar untuk mengatakan bahwa kasus ini diindikasikan sebagai kasus penculikan anak. Sementara masalah ini masih dalam proses penyelidikan polisi.
" Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan polisi. Karena harus ada dasar hukumnya bila masalah ini diindikasikan kasus penculikan anak. Dan kondisi anak yang bernama Lk NM, tidak ditemukan adanya tindak kekerasan ditubuhnya. Makanya ini maaih dalam proses penyelidikan, " ujar AKP Feryanto.
Dari kronologis kejadiannya, diketahui bahwa pada tanggal 17 Januari 2023 sekitar pukul 17.00 Wita anak bernama Lk. NM keluar meninggalkan rumah setelah bertengkar dengan saudara kembarnya karena berebut memakai handphone. Selanjutnya sampai pukul 18.30 Wita tidak kembali ke rumah sehingga nenek dari Lk. NM menghubungi kedua orang tua anak tersebut yang ada di Desa Bulili Kecamatan Nokilalaki Kabupaten Sigi.
Dan sekira pada pukul 20.30 Wita, NM diantarkan ke pos penjagaan Mako Polres Sigi oleh seorang warga diketahui warga Desa Maku dan setelah anak itu diserahkan orang tersebut langsung pulang meninggalkan Mako Polres Sigi.
Kemudian dari pihak Polres Sigi, mengambil keterangan dari NM dan mengatakan bahwa dirinya tinggal di Dusun Lonja Desa Sibowi Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi.
" Sebagai tindaklanjutnya, dari Polres Sigi menurunkan anggota Polres dari bagian Provost dan SPKT untuk menanyakan warga di Desa Sibowi terkait keluarga dari NM dan tujuannya menghubungi orang tua NM (Bapak Abdul Malik) dan memberitahukan bahwa anaknya sudah berada di Polres Sigi sekaligus diundang datang menjemput anaknya. Dan sekitar pukul 21.00 Wita kedua orang tua dari NM tiba di Mako Polres Sigi dan pada sekitar pukul 21.30 kedua orang tua NM membawa pulang anaknya," jelasnya.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun diduga NM tersesat setelah pergi meninggalkan rumah karena merasa tidak senang saat berebut heandphone dengan saudaranya selanjutnya tidak tahu lagi jalan kembali ke rumahnya.
Bahkan keterangan NM ini belum bisa dipastikan kebenarannya terkait dirinya dibawa ke sebuah rumah kosong oleh orang yang tidak dikenal, karena diduga NM sedang dalam kondisi takut sehingga terkesan memberi keterangan yang tidak dapat disimpulkan kebenarannya. Karena setelah dilihat, ditubuh NM tidak ditemukan tanda atau bekas terjadinya tindak kekerasan. Sehingga jelas masalah ini, kata AKP Feryanto, belum bisa diindikasikan kasus penculikan anak.
" Jadi dalam kasus ini belum bisa dikategorikan sebagai kasus penculikan anak. Karena dari pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan,Karena ini masih sebatas informasi yang belum ada bukti kebenarannya sehingga diharapkan jangan sampai informasi ini meresahkan masyarakat. Dan pihak keluargapun tidak berani menyimpulkan kalau terjadi penculikan terhadap anaknya, " kata AKP Feryanto.
Terpisah, Agus Kepala Dusun (kadus) Lonjak juga mengatakan bahwa kasus ini belum bisa dikategorikan sebagai kasus penculikan anak. Posisinya sekarang masalah ini masih dalam tahap penyelidikan polisi. " Sayapun berharap agar masyarakat tidak resah terkait informasi tentang dugaan penculikan anak. Karena masalah ini masih didalami oleh aparat kepolisian dalam hal ini Polres Sigi," ujar Agus.
Dari penelusuran media ini dengan sejumlah saksi ditemui kemungkinan dengan berubah-ubahnya keterangan anak Lk NM dikarenakan katekutan dan tidak tahu jalan pulang sehingga berpengaruh terhadap phisikologis anak tersebut.
Karena kalau dikatakan anak itu diculik, kenapa bisa diturunkan lagi. Sementara info yang beredar di sosial media menyebutkan bahwa anak tersebut diambil dijalan dan dinaikkan dimobil. Sedangkan dari keterangan beberapa saksi yang ditemui media ini, Kamis (19/01/2023), mereka melihat anak tersebut pergi meninggalkan rumah dalam keadaan marah. *
Bocah di Sibowi Sempat Hilang, Keluarga Ragukan Penculikan
SIGI, - Anak berinisial NM di Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi yang dikabarkan hilang, akhirnya ditemukan. Kabar hilangnya anak tersebut di viralkan 'penculikan' di Media Sosial (Medsos), pada Rabu (18/1/23).
Kepala Dusun I, Agus, mengatakan, anak tersebut sudah bersama orang tuanya di Palolo. Ia ditemukan oleh salah seorang warga di Desa Maku pada hari itu juga.
"Sekarang itu ponakan saya sudah ada di Palolo bersama bapaknya. Saya bawa ke sana karena bingung anak-anak di tanya-tanya orang terus," ungkap Agus yang di hubungi via Hamphon miliknya, Kamis (19/1/23).
Menurut Kadus Agus, bocah yang baru duduk di Kelas VI sekolah dasar ini mengaku di culik orang. Meski demikian, ia belum yakin kebenaran pernyataan ponakannya itu.
"Katanya dia diambil orang, tapi saya juga tidak yakin. Yang jelasnya saya tidak berani katakan ini anak diculik, takutnya kita menambah hoax. Ini juga masih dalam penyelidikan polisi," terang Agus.
Sementara salah satu warga Dusun I Desa Sibowi, Irma mengaku, sebelum ditemukan, ia berpapasan dengan anak tersebut berjalan sendiri tanpa alas kaki ke arah palu, sekitar pukul 17.00 wita. Jarak dari tempat berpapasan Irma ke rumah bocah tersebut sekitar 1 kilometer.
"Saya lihat dia berjalan sendiri ke arah palu pak sekitar jam 5 sore, tepatnya di gereja," ungkap Irma yang di temui media ini di kediamannya.
Sementara itu, Hendrawan Warga Dusun II Desa Maku, mengakui, bocah tersebut ditemukan oleh dua orang anaknya berjalan sendiri, usai solat magrib (Rabu-red).
Melihat pakaiannya lusuh dan kumal, kedua anak itu pun langsung membawanya ke rumah orang tuanya. Saat ditanya, bocah tersebut mengaku dari hutan-hutan, di culik oleh dua orang yang memakai mobil. Dua orang tersebut kata dia, memaki helem dan masker.
Namun demikian, pengakuan bocah NM ini ia ragukan, sebab beberapa pengakuan yang ia sampaikan berubah-ubah dan membingungkan. Salah satunya kata Hendrawan, saat ditanya asal tempat ia tinggal.
"Kami juga bingung, karena ditanya dimana kampungnya dia tidak tau. Tapi dia tau dimana dia dijemput oleh orang yang dikatakan itu, baru dia bilang di bawa ke rumah kayu di hutan-hutan, " terang Hendrawan mengutip pengakuan NM.
Bocah tersebut kemudian ia bawa ke Polres Sigi setelah berkoordinasi dengan pihak Bhabinkamtibmas setempat, hingga bocah tersebut diambil oleh kedua orang tuanya.
Dari hasil keterangan beberapa sumber, tak satupun melihat korban di culik dan dinaikkan keatas mobil, sehingga kebenaran kabar penculikan tersebut diragukan.
Sementara keterangan korban yang berubah-ubah seperti disampaikan sejumlah sumber, diduga karena ketakutan akibat tidak tau jalan pulang, sehingga berpengaruh terhadap psikologisnya.
Komentar
Posting Komentar